Dalam pembuatan sebuah konstruksi bangunan misalnya rumah, gedung ataupun bangunan lainnya.
Di situ terdapat komponen penting yaitu besi H Beam yang sering digunakan dalam penyusun tiang bangunan tembok.
Namun, mungkin beberapa diantara kalian tidak memahami apa itu Besi H- Beam ? Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai Besi H-Beam dalam sebuah konstruksi bangunan.
Pengertian Besi Baja H-Beam
Besi Baja H-Beam atau yang disebut dengan Hot Rolled adalah salah satu balok baja. Lalu, Besi H-Beam ini juga memiliki sebutan lain yaitu besi H, balok H, baja H, atau profil H. Bahkan dari namanya, kita bisa menebak bahwa Besi H-Beam ini berbentuk menyerupai huruf H.
Kemudian, sudah tidak asing lagi apabila Besi baja H-Beam ini menjadi salah satu material yang paling penting dalam dunia konstruksi bangunan meliputi model dan juga jenis bangunan.
Oleh sebab itu, Besi baja H-Beam ini menjadi komponen yang paling penting dan wajib dipahami dalam setiap proses konstruksi sebuah bangunan agar tidak salah dalam penggunaanya.
Fungsi atau Kegunaan Besi Baja H-Beam
Dalam sebuah konstruksi bangunan Besi jenis ini dipakai untuk berbagai keperluan seperti konstruksi untuk balok, tiang pancang, kolom, pembangunan jembatan, dan masih banyak lainnya.
Bahan Baku Besi Baja H-Beam
Bahan Baku Besi Baja H-Beam ini memang dari bahan yang kuat dan tidak mudah rapuh, karena salah satu fungsi utama dari besi ini adalah untuk menopang bangunan atau beban yang berat.
Pasalnya, apabila dalam proses pembuatan bahan bakunya tidak kokoh maka benda atau konstruksi yang ditopang bisa roboh.
Sebenarnya, besi H-Beam ini adalah balok-balok baja yang dibentuk sedemikian rupa atau dengan menggunakan proses hot rolled hingga proses akhir penampangnya membentuk huruf H.
Sebab, besi ini mempunyai daya kuat dan kokoh sehingga diberi nama besi baja H-Beam.
Bentuk Besi Baja H-Beam Hampir Mirip Dengan WF
Dari penjelasan sebelumnya, bentuk penampang dari besi baja H Beam ini mirip dengan huruf H. Meskipun, ternyata balok baja H Beam ini bentuknya hampir serupa dengan bentuk WF ( wide flens ).
Mungkin bagi orang yang sudah lama berkecimpung di dunia konstruksi bangunan, akan menganggap bahwa kedua jenis besi tersebut mempunyai bentuk yang sangat berbeda.
Namun, akan tetapi dari segi bentuk kedua jenis besi itu baik H Beam dan WF hampir serupa. Tetap saja ada perbedaan yang mungkin tidak begitu menonjol pada penglihatan orang awam.
Padahal, perbedaan yang paling menonjol dari besi baja H Beam dan WF adalah dari bentuk kupingnya. Kuping pada balok baja WF memiliki bentuk kuping yang lebih lebar pada bagian bawahnya. Sementara, kuping pada besi baja h beam, mempunyai bentuk kuping yang keduanya sama lebarnya.
Perbedaan Besi H Beam dan I Beam
Apabila kita memperhatikan berbagai macam jenis besi atau baja yang biasanya digunakan dalam sebuah konstruksi bangunan, memang kebanyakan ada kemiripan satu sama lain.
Seperti yang telah disebutkan tadi di atas dimana besi H Beam dan WF (wide flange), keduanya sama-sama mempunyai bentuk H apabila dilihat dari samping.
Ternyata, adapula jenis besi yang serupa lainnya. Besi yang serupa lainnya dengan besi H Beam adalah I- Beam.
Keduanya mempunyai fungsi yang sama yakni sebagai penyangga atau penopang sebuah bangunan. Namun, ternyata kedua besi ini juga mempunyai perbedaan pada ukuran flange atau bagian sayap/kupingnya.
- Perbedaan Antara H-Beam dan juga I-Beam
Pada dasarnya, kedua bentuk besi baja tersebut terbilang sangat mirip bahkan banyak yang menganggap bahwa kedua jenis besi itu sama persis. Pasalnya, apabila dilihat dari samping, kedua jenis besi tersebut bentuknya seperti huruf H. Namun, apabila diputar 90 derajat, maka bentuknuya lebih seperti huruf i capital atau huruf besar. Lalu, perbedaan lain yang paling terlihat dari kedua jenis besi tersebut adalah pada bagian kuping/sayapnya (flange). Dimana pada besi I-Beam flangenya sedikit lebih lebar, sehingga penamaan kedua besi itu dibedakan menjadi H-beam dan I-beam.
- Besi H Beam dan I-Beam Dalam Dunia Konstruksi Bangunan
Disebabkan karena bentuk dan prinsip dasar penampangnya yang hampir serupa, sehingga kedua jenis besi itu pun mempunyai kegunaan yang hampir sama. Alasan utama kenapa kedua jenis besi tersebut sering dipakai dalam dunia konstruksi bangunan, khususnya sebagai tiang penyangga karena batangnya yang kokoh dan kuat. Berkat kemampuan penyangga dari kedua jenis besi tersebut, baik H-Beam dan I-Beam yang sangat kokoh dan kuat. Bahkan benda dengan bobot sangat berat sekalipun besi tersebut mampu menopangnya. Contoh konstruksi bangunan yang menggunakan kedua jenis besi tersebut, baik H-Beam dan I-Beam adalah pembuatan jembatan dan jalur lintasan panjang kereta api. Pasalnya, konstruksi jembatan harus kuat karena dalam penggunaanya harus dilewati oleh ribuan kendaraan dengan muatan yang berbeda-beda. Begitu pula dengan jalur lintasan kereta api yang dilalui oleh kereta api setiap harinya sesuai jadwal. Sementara, untuk konstruksi bangunan rumah atau gedung, kedua jenis besi/baja tersebut dipakai dalam pembuatan tiang, pembuatan atap, pembuatan kolom dan juga pada lantai. Karena, kedua jenis besi/baja tersebut sangat kokoh sehingga dalam pemakaianya lebih hemat. Apabila menggunakan tiang penyangga biasa, dalam pembuatan bangunannya dibutuhkan lebih banyak. Kemudian, dengan sedikitnya jumlah penggunaan besi tersebut. Hal ini juga akan sangat membantu bagi seorang desain interior dalam berkreasi karena ruangan yang dihasilkan lebih luas dan tidak perlu ada banyak tiang penyangga.
- Ukuran Panjang Besi yang Berbeda
Ukuran panjang baja I-beam dan H-beam yang dijual di pasaran adalah standar. Apabila kita membutuhkan besi baja yang lebih panjang H-Beam dapat dipesan dengan panjang ukuran hingga 330 kaki, sementara I-Beam hanya bisa diperpanjang hingga 100 kaki saja