Ada berbagai macam jenis Wiremesh yang memiliki jenis yang beragam. Wiremesh sendiri merupakan material besi yang memiliki bentuk seperti jaring-jaring persegi dan biasa digunakan sebagai rangka atau tulang berbagai macam konstruksi, seperti pembuatan dak rumah, lantai bangunan, hingga pengecoran jalan. Namun jenis produk ini bisa diketahui berdasarkan material pembuatannya dan proses pembuatannya.
1. Berdasarkan material pembuatannya
Wiremesh terbuat dari logam yang terdiri dari baja karbon tinggi, baja karbon rendah, tembaga, alumunium dan nikel. Keuntungan menggunakan bahan baja karbon rendah yang memiliki kadar karbon 0.30% yaitu karena mudah dibentuk namun kekuatannya relatif rendah. Sedangkan wiremesh yang terbuat dari baja karbon tinggi memiliki kadar karbon lebih dari 0.70% sehingga lebih kuat dan lebih keras dari baja karbon rendah dengan sifatnya yang tahan aus. Selain terbuat dari kedua bahan tersebut, wiremesh yang terbuat dari campuran tembaga, alumunium dan nikel memungkinkan wiremesh terhindar dari karat, korosi dan lebih tahan lama.
2. Berdasarkan proses pembuatannya
Berdasarkan proses pembuatannya dibagi menjadi welded wiremesh (wiremesh las) dan woven wiremesh (wiremesh anyam).
-
Woven Wiremesh (wiremesh las)
Wiremesh anyaman adalah wiremesh yang dibuat menggunakan sejumlah kawat logam yang dianyam ke dalam pola tertentu. Saat menganyam kawat logam ini, parameter seperti diameter kawat, ukuran bukaan, rating mikron, pola tenun, lebar, dan panjang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik. Di dalam pasaran Indonesia, wiremesh anyaman masih jarang ditemukan. Umumnya, wiremesh yang dibuat melalui proses las lebih sering ditemukan di Indonesia.
Salah satu keunggulan wiremesh anyaman dibandingkan wiremesh dilas adalah bukaan mesh bisa jauh lebih halus. Hal tersebut karena makin kecil diameter kawat, maka makin sulit untuk mengelas mesh tanpa merusak kabel atau mengurangi bukaan mesh. Oleh karna itu, bukaan mesh yang lebih halus dari wiremesh anyaman membuatnya sempurna untuk hampir semua filtrasi, analisis partikel, atau aplikasi sablon.
-
Welded Wiremesh (wiremesh las)
Wiremesh las merupakan serangkaian kawat baja yang dilas pada penampang kawat menggunakan salah satu dari beberapa teknik pengelasan, seperti TIG dan pengelasan titik. Ketika kawat yang akan dijadikan wiremesh sedang dalam proses pengelasan menyeluruh, ukuran bukaan mesh, sebagian besar, akan menjadi permanen dan tidak dapat diubah nantinya.
Kawat yang lebih tebal biasanya harus digunakan untuk menahan proses pengelasan, maka dari itu wiremesh yang dilas akan lebih kaku dari yang anyaman, tetapi dapat lebih tahan lama. Kekuatan dari wiremesh yang dilas membuatnya sempurna untuk dijadikan pagar keliling, sangkar pelindung, dan lembaran atau rangka kawat beton.
Meski begitu, hanya welded wiremesh yang banyak beredar di pasar Indonesia. Wiremesh las dibentuk dengan menggunakan mesin las bertegangan tinggi (electrical resistance). Baja tulangan yang telah disesuaikan diameter dan panjangnya akan diatur membentuk baris dan kolom yang saling berpotongan. Titik perpotongan itu akan di las sehingga akan menempel satu sama lain. Hal ini menyebabkan masing-masing kolom dan baris mencapai panjang dan lebar yang diinginkan. Ada banyak metode pengelasan yang bisa digunakan dalam produk wiremesh. Hanya saja, teknik pengelasan dengan electrical resistance sering dianggap sebagai teknik yang paling ekonomis. Kemudian setelah selesai di las, terbentuklah lembaran jejaring besi datar dan kaku. Besi wiremesh yang masuk dalam kategori woven wiremesh memiliki model anyaman yang berbeda-beda.
Tipe anyaman dapat dibedakan menjadi
- Double Weave merupakan jenis anyaman berkerut yang mana anyamannya dibuat dobel sehingga memberikan ketahanan yang kuat. Biasa digunakan untuk pertambangan, perternakan dan lainnya.
- Plain Weave merupakan tenunan polos yang paling umum dari semua produk anyaman wiremesh yang berukuran 3 x 3 atau lebih halus dibuat dengan menggunakan pola tenunan polos.
- Twill Weave memiliki tipe anyaman yang mirip dengan Plain Weave Wire Mesh dengan model anyaman zig-zag antara bagian atas dan bawah kawat sehingga menghasilkan anyaman yang kuat.
- Plain Dutch Weave merupakan jenis anyaman yang dibuat serapat mungkin sehingga hasil anyaman lebih padat. Biasa digunakan sebagai filter
- Flat Top Weave merupakan tipe anyaman yang kokoh dengan permukaan rata yang biasa digunakan sebagai salah satu elemen arsitektur.