Pagar BRC merupakan salah satu jenis pagar yang banyak ditemukan di rumah dan ruang publik. Simak selengkapnya di sini!
Kebutuhan pagar rumah menjadi hal yang sangat esensial, terlebih faktor keamanan sebuah prioritas bagi keluarga.
Ada berbagai jenis pagar rumah yang bisa diterapkan pada sebuah bangunan, baik dengan material tembok, kayu, fiber, besi, baja ringan dan stainless steel.
Salah satu jenis pagar yang banyak diterapkan pada hunian adalah jenis baja ringan dan stainless steel, yang dikenal akan kualitasnya untuk pemakaian jangka panjang.
Jenis pagar yang cukup familiar di masyarakat adalah pagar BRC yang dikenal memiliki bentuk terekspos dari bagian luar.
Apa saja yang perlu kamu ketahui tentang pagar BRC? Simak pembahasannya bersama-sama!
Apa yang Dimaksud Pagar BRC?
Pagar BRC merupakan akronim dari British Reinforced Concrete yang merupakan pagar mesh dengan kombinasi baja ringan dan stainless steel, dengan struktur segitiga gulung di atas maupun bawah.
Jenis pagar ini tidak hanya terkenal di Indonesia saja, namun juga di negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, dan Singapura dengan nama lain roll top fence.
Karakteristik dari pagar ini melengkung dari bagian bawah hingga atas pagar berbentuk unik, tanpa harus mengabaikan keamanan dan kenyamanan penggunanya mengingat materialnya cukup keras.
Tekstur pagar rumah ini memiliki aksen gulungan di bagian atas maupun bawah, namun tidak ada permukaan yang kasar. Umumnya, pagar BRC banyak memiliki aksen silver industrial namun juga disesuaikan dengan visual bangunan. Penggunaan pagar ini bisa diterapkan untuk area publik, termasuk perkantoran, taman bermain, bandara, hingga sekolah.
Jenis Pagar BRC yang Perlu Diketahui
Ada dua jenis pagar BRC yang banyak digunakan oleh masyarakat umum pada bangunan antara lain:
1. Hot Dip
Pagar hot dip diproses dengan mencelupkan besi baja U-50 yang diproduksi pada galvanis sebagai proses penambahan lapisan. Teknik hot dip pada pagar BRC diklaim memiliki kemampuan tahan lama untuk menguatkan material di bawahnya. Meski demikian, pagar BRC hot dip memiliki kekurangan karena lapisan pagar menjadi tidak sama rata, bahkan ada area bergelombang pada sisi pagar. Di pasaran, kamu bisa mencari berbagai ukuran pagar hot dip mulai ketebalan 5mm hingga 8mm, dengan tinggi panel mulai 90cm sampai 240cm.
2. Electroplating
Pagar BRC electroplating mengandalkan elektronika dan tenaga listrik ketika pencelupan di tahap akhir dengan kandungan zinc atau besi yang menempel pada besi U-50. Keunggulan metode pagar ini ada pada hasil desain pagar yang mengkilap dan bertekstur mewah, sehingga tampak estetis. Namun, kekurangan lapisan electroplating ada pada kualitas lapisan yang tipis dan permukaan halus dibandingkan pagar hot dip.
Keunggulan dan Kelemahan Pagar BRC
Jika kamu menginginkan pemasangan pagar ini ada beberapa keunggulan dan kelemahan yang perlu kamu ketahui sebagai berikut:
Keunggulan
1. Pagar BRC terbuat dari baja 2,900 kilogram dengan cetakan tebal yakni 10cm sehingga terlihat kuat dan kokoh.
2. Memiliki proses lapisan galvanis dan electroplating sehingga pagar memiliki lapisan padat yang tahan terhadap karat.
3. Berkualitas dan tahan lama karena penggunaan lapisan galvanis yang diklaim memiliki umur ekonomis 10 tahun. Sementara electroplating diklaim 2 tahun.
5. Konsep pagar BRC ini tidak hanya untuk rumah industrial, namun juga cocok untuk konsep lainnya.
6. Pagar ini juga memiliki harga terjangkau, dibandingkan dengan pagar besi lainnya.
Kelemahan
1. Desain pagar hanya satu jenis saja, dengan bentuk jaring-jaring kotak simetris dan panel solid yang tak bisa diubah.
2. Minim privasi, karena pagar ini sangat terekspos dari sisi penampilan sehingga perlu ditambahkan lapisan penutup kembali.
3. Karena tersedia dalam satu desain saja, bentuknya juga terasa membosankan sebagai pagar untuk rumah.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang penggunaan pagar BRC untuk kebutuhan rumah dari sisi eksterior.
Temukan informasi menarik seputar properti Bangunan, selengkapnya di https://am-baja.com