Proses pembuatan material baja ringan sebenarnya hampir sama dengan baja biasa yang sering Anda temui. Dan sekarang, rata-rata baja ringan sudah memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia).
Baja ringan memiliki bahan dasar bijih yang dibersihkan dari unsur lain yang menempel, seperti belerang dan fosfor, serta unsur karbonnya akan dikurangi hingga kurang dari 2%.
Kemudian proses pembuatan yang paling umum digunakan adalah sistem dingin, atau cold rolling. Adapun proses pembuatan baja ringan melibatkan beberapa tahapan, di antaranya:
1. Pembuatan Baja Roll
Proses pertama dalam pembuatan baja ringan adalah pembuatan baja roll. Baja roll dibuat dari bahan baku berupa bijih besi yang diproses melalui serangkaian tahap, seperti penambangan, penggilingan, pemurnian, dan reduksi. Setelah itu, baja roll dipotong menjadi ukuran yang sesuai dan disiapkan untuk proses selanjutnya.
2. Pemotongan dan Pembentukan
Setelah baja roll siap, proses selanjutnya adalah pemotongan dan pembentukan baja ringan. Baja roll dipotong menjadi ukuran yang sesuai dengan profil yang diinginkan. Kemudian, baja roll dibentuk dengan menggunakan mesin roll-forming sehingga membentuk profil C atau U.
3. Treatment Permukaan
Setelah proses pembentukan selesai, profil baja ringan kemudian diberikan treatment permukaan untuk mencegah karat dan memperkuat daya tahan. Perlakuan permukaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti hot dip galvanizing, electroplating, atau pengecatan.
4. Pemasangan
Setelah profil baja ringan siap, selanjutnya adalah proses pemasangan di lokasi konstruksi. Profil baja ringan dipasang dan dirakit menjadi rangka bangunan menggunakan baut dan mur.
Selanjutnya, rangka baja ringan dipasang dengan bahan penutup seperti gypsum, plywood, atau bahan penutup lainnya. Proses pembuatan baja ringan melibatkan teknologi canggih dan proses yang ketat untuk menghasilkan baja ringan yang berkualitas dan tahan lama.